top of page
Green%20Scheme%20LOGO%20color_edited.png

Mengapa Kami Memulai

 
 

Masalah: Pengelolaan Limbah yang Buruk

 
00indonesia-trash-dispatch-1-videoSixtee

Mayoritas produsen sampah terbiasa membuang sampah mereka ke pembuangan sampah terdekat, hanya untuk dilupakan dan tidak pernah sampai ke pabrik pengolahan sampah untuk diproses dengan benar. 

 

Mengapa ini sangat mengkhawatirkan?

 
 
6.8m.png

Total limbah yang diproduksi

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Kemitraan Aksi Plastik Nasional Indonesia pada tahun 2017

680k.png

Limbah yang telah didaur ulang

Didaur ulang di sekitar 1.300 pusat daur ulang yang beroperasi di Indonesia

620k.png

Limbah berakhir di laut

Sebagian besar plastik tidak dikumpulkan dengan benar dan dibuang ke tempat pembuangan sampah, menyebabkan plastik-plastik ini untuk berakhir di laut

Kemana Perginya Limbah-Limbah Ini?

 
 
GRAPH.png

Di tempat pembuangan sampah terbuka, sampah ditumpuk dan dibuang dengan cara yang tidak ramah lingkungan. Ini dapat meningkatkan risiko kebakaran dan longsoran sampah.

 

Di tempat pembuangan sampah yang menerapkan sistem sanitary landfill, sampah ditimbun untuk mempercepat pembusukan dan mencegahnya terbakar atau menjadi sumber penyakit.
 

Sebagian besar daerah masih menggunakan sistem pembuangan sampah terbuka.
 

More Statistics

 
 
GRAPH2.png

Konsekuensi: Polusi Laut

 
 
Marine Pollution.jpg

Sebuah laporan yang dibuat oleh peneliti Jenna Jambeck menempatkan Indonesia sebagai pencemar plastik laut terburuk kedua di dunia karena membiarkan sekitar 1,29 juta ton sampah plastik berakhir ke laut pada tahun 2010. Ini merupakan akibat dari pengelolaan sampah yang tidak tepat.

​

(Source: https://www.thejakartapost.com/news/2020/05/10/ineffective-recycling-compounds-indonesias-marine-waste-problem.html)

 

Konsekuensi: Membahayakan Kehidupan Laut

 
 
 
 
Marine Pollution2.jpg.png

Sebuah studi baru yang dilakukan berdasarkan empat tahun penyelaman di 159 terumbu karang di Pasifik menunjukkan bahwa terumbu di empat negara - Australia, Thailand, Indonesia, dan Myanmar - sangat terkontaminasi oleh plastik.

Konsekuensi: Menyebarkan Penyakit dan Hama

 
 
 
adi_1.png

Lina Tri Mugi Astuti, Sekretaris Jenderal Ikatan Ilmuwan Lingkungan Hidup Indonesia (IESA), dalam diskusi online mengatakan bahwa Indonesia memiliki 2.852 rumah sakit, 9.909 puskesmas, dan 8.841 puskesmas. Namun, hanya terdapat kurang dari 100 fasilitas kesehatan yang memiliki penanganan limbah medis sendiri.

Dan Lain-lain

 
 
 
bottom of page